Rabu, 23 April 2008

ayo menulis ! (Lets Write)

Menulis adalah sebuah lanjutan dari tahapan belajar manusia. Setelah manusia dapat mendengar, melihat dan membaca, maka menulis adalah tahapan berikutnya. Tidak boleh tidak, menulis harus dilakukan.

"le Tulisen utang'e bapakmu, cek'e sesuk nek ono opo-opo gak keteteran awakmu". Mungkin salah satu manfaat dari menulis adalah terciptanya pembuktian kuat terhadap suatu hal. Namun, tidak hanya dalam sektor utang piutang saja. Bidang lain pun penting, termasuk dalam hal pembuktian kuat terhadap eksistensi peradaban. Telah banyak ditemukan berbagai tulisan berbentuk pahatan pada dinding goa purba yang mengisahkan peradaban kuno, hal tersebut membuktikan dengan kuat bahwa pada suatu masa telah hidup suatu peradaban jauh sebelum peradaban pensil staedler atupun keyboard phoenix.

Menulis tidak hanya akan membawa pembuktian kuat terhadap eksistensi peradaban saja, akan tetapi juga merupakan pembuktian kuat terhadap eksistensi individu. Manusia belum dianggap manusia kalau belum dapat menulis, mungkin secara kasar dapat dibilang begitu. Namun, bila ditilik dari sudut pandang penulis, kontinyuitas tulisan merupakan suatu pembuktian kuat terhadap eksistensi penulis itu sendiri. Tengok saja para penulis, apakah itu penulis kolom, cerpen, cerbung, essai, tulisan ilmiah, ataupun para penulis yang ngendon di blog. Mereka menulis bukan karena niat materi semata, namun karena adanya gairah dan desakan jiwa akan tuntutan eksistensi. Menulis bagi para penulis seakan-akan mereka dengan gagah berseloroh kepada pembaca bahwa ini loh saya masih hidup, bila para penulis sudah tidak dapat lagi menulis atau minimal kuantitas penulisannya mampet akibat pontang-panting membanting tulang untuk mencari biaya susu putra-putrinya, seakan-akan mereka telah mati dari dunianya sendiri, yaitu dunia huruf dan kata.

Menulis bagi para penulis harus tetap dilakukan, dalam suasana apapun, kondisi sosial apapun, kondisi keuangan yang macet sekalipun, mereka akan tetap dan harus menulis. tengok saja mas Gola Gong yang tetap menulis meskipun tangannya tinggal satu karena diamputasi, kang habiburrahman el shirazy yang mantap jiwa kepenulisannya meskipun hanya untuk beranjak ke teras harus dibantu dengan kursi roda, atau mbak y (maaf lupa namanya) yang telah menghasilkan banyak buku meskipun lumpuh total namun masih sanggup untuk mengukir kata-kata. Pendek kata, himpitan fisik dan dunia tidak dapat membendung jiwa penulis untuk tetap dan terus tetap menulis.

Kang Gola Gong menuliskan tips awal untuk menulis yaitu ; "tulislah apapun, jangan berpikir bagaimana nanti orang akan berkomentar apa terhadap tulisan yang telah anda buat. Jangan takut kalau tulisan anda jelek atau kata-katanya salah, jangan takut kalau nantinya pembaca tidak akan mengerti apa yang anda tulis."

Jadi, ayo menulis, apalagi sekarang teknologi sudah mendukung. Dengan pencet sana sini di keyboard, daftar blog, posting, udah deh, tulisan anda bakal bisa dibaca di ujung dunia sekalipun asal jaringan net masih ada. Gak usah takut salah, karena kesalahan penulisan akan membawa kita menuju ke cara penulisan yang benar.

Tidak ada komentar: