Batik, wayang, ukiran, produk fesyen etnik, lukisan dan
berbagai produk kriya asal Indonesia semakin banyak beredar di dunia
internasional. Produk-produk tersebut kebanyakan adalah hasil buatan tangan (hand made) dari tangan-tangan terampil
para insan kreatif negara kita. Patut dibanggakan bahwa negara kita memiliki
jutaan insan kreatif yang mampu berkancah di dunia interansioal. Bisa kita
sebut, kerajinan perkakas rotan warga kalimantan memiliki pangsa pasar
tersendiri di berbagai negara di kawasan eropa dan timur tengah, patung-patung
ukiran dari Bali juga menembus pasaran amerika dan beredar luas di tangan para
kolektor, begitu juga dengan lukisan dan benda-benda kerajinan lainnya juga
banyak yang diperjualbelikan di kawasan regional maupun internasional.
Usaha kreatif yang banyak ini akhirnya akan membentuk suatu
industri yang bisa kita sebut sebagai industri kreatif. Industri ini bisa kita
definisikan sebagai industri yang berkaitan dengan aktifitas ekonomi, baik itu
penciptaan produk maupun pelayanan jasa yang menggunakan potensi pengetahuan
dan informasi. Industri ini juga sering disebut dengan industri budaya atau
juga disebut dengan ekonomi kreatif. Di bisnis ini, ide dan kreatifitas menjadi
modal dan aset utama. Aset utama yang berupa ide, gagasan, bakat, talenta dan
kreatifitas ini merupakan aset yang bukan hanya sebagai sumber daya terbarukan
saja, melainkan juga sumber daya yang tidak terbatas.
Semakin berkembangnya teknologi, membuat semakin luasnya
kesempatan manusia utuk berkarya di bidang industri kreatif.
Keterbatasan-keterbatasan yang selama ini menghadang kreatifitas manusia sudah
dapat terpecahkan oleh kemajuan teknologi. Di negara maju, teknologi semakin
membuat masyarakat menjadi terpacu kreatifitas-kreatiftasnya, kalangan muda
sudah mempunyai kesempatan untuk menunjukkan bakat kreatif. Mereka sudah makin
maju dalam menerapkan kemajuan teknologi di dunia ekonomi kreatif.
Bisnis rintisan dalam industri kreatif semakin banyak bermunculan
di kawasan amerika dan eropa. Proses desain yang sudah menggunakan teknologi
komputer canggih membuat kerja kreatif semakin cepat, pembuatan model pra-produksi
juga semakin mudah dan cepat karena sudah didukung dengan printer 3D. Di
samping itu, penghargaan dan antusias yang tinggi diberikan kepada
inovator-inovator muda mereka oleh pemerintah, universitas dan industri.
Hampir semua lini industri kreatif digalakkan di negara maju,
tidak hanya lini usaha kreatif yang berhubungan dengan dunia digital saja, seni
dan makanan juga mereka garap. Tidak sedikit para peneliti-peneliti muda
penghuni laboratorium universitas merencanakan, meneliti dan mengembangkan
usaha kreatif seni dan makanan didampingi para profesor mereka. Beberapa waktu
yang lalu, terdengar kabar bahwa peneliti-peneliti muda ini sudah mengembangkan
piranti robotic yang mampu membuat beberapa macam jenis roti dengan menggunakan
printer 3D. Nantinya, hasil penelitian ini akan menghasilkan alat penjual roti
seperti halnya vending machine penyedia
minuman ringan di bandara atau tempat publik lainnya.
Bagaimana industri kreatif di Indonesia?, sudah lebih baik
kondisinya. Ditunjang oleh Kementerian Pariwisata melalui Badan Ekonomi
Kreatif, industri ini makin menggeliat. Badan ini menyokong ekonomi kreatif
Indonesia dengan berbagai program dan dana yang cukup besar. Badan ini
menyediakan dana pengembangan dengan diberikannya Dana Ekonomi Kreatif (DEKRAF)
bagi para pelaku ekonomi kreatif, dana ini diberikan sebagai salah satu program
Bekraf terkait permodalan bagi pelaku kreatif. Dana ini disediakan DEKRAF dengan menggandeng permodalan dari sisi
perbankan dan non-perbankan.
Selain dukungan pemerintah melalui berbagai program
pendayagunaan sumberdaya, permodalan, pendampingan produksi dan penjaminan
untuk pemasaran hasil, ekonomi kreatif ini juga sudah didukung penuh oleh pihak
Industri dan perusahaan besar. Perusahaan pendukung ekonomi kreatif, baik itu
BUMN maupun swasta mendukung usaha kreatif melalui program perusahaan asuh.
Perusahaan-perusahaan ini mengeluarkan dana untuk modal ekonomi kreatif melalui
dana CSR perusahaan. Selain permodalan, perusahaan juga membantu dalam
pemasaran dengan mengadakan pameran-pameran di dalam negeri maupun luar negeri.
Mengapa kita harus mengembangkan industri kreatif ?.
Jawabanya adalah tahan banting, anti krisis ekonomi. Masih kita ingat krisis
ekonomi yang dimulai sejak tahun 2008 yang menenggelamkan banyak perusahaan ke
dasar lautan kebangkrutan, industri kreatif ini adalah salah satu usaha bisnis
yang tidak terkena dampak krisis, minimal dampak yang terdampak dapat
dikurangi. Mengapa demikian?, karena sekali lagi ditekankan di usaha ini aset
utama adalah ide dan kreatifitas yang tak terbatas dan ketersediaan ide ini
tidak dipengaruhi oleh faktor supply and demand. Faktor kekuatan dan tahan
banting inilah yang harusnya dapat kita jadikan alasan untuk mengembangkan
industri ini.
Peluang di industri ini masih terbuka luas, berbagai kalangan dapat berupaya untuk mengambil kesempatan ini. Besaran modal tidak menjadi syarat untuk terjun ke bisnis kreatif, berawal dari satu set alat lukis yang modalnya tidak sampai berjuta-juta, seorang pelukis dapat mengembangkan industri ini ke level yang lebih besar. Berbekal ide dan gagasan reduce, recyle and reuse, seorang dengan ide dan gagasan yang kreatif mampu menyulap kertas bekas menjadi boneka action figure yang mampu menembus pangsa pasar dunia.
Semoga saja dengan adanya dukungan pemerintah, lembaga swadaya
dan perusahaan besar kepada para pelaku ekonomi kreatif, dapat memajukan dan
memakmurkan para pelaku ekonomi kreatif tanah air. Dengan semakin majunya
ekonomi kreatif, diharapkan dapat menjadi senjata perekonomian Indonesia
menghadapi persaingan dunia ekonomi yang semakin ketat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar